Dalam dunia teknologi, kita tidak pernah mengenal dengan adanya suatu kemunduran. Karena setiap detik teknologi selalu saja terus berkembang, dalam setiap aspeknya. Teknologi pasti sangat berkaitan erat dengan kreatifitas manusia, entah karena teknologi kreatifitas manusia bisa berkembang atau karena kreatifitas manusia teknologi bisa berkembang. Hal ini sangat berhubungan erat karena kedua duanya saling berhubungan dan mendukung satu sama lain.
Perkembangan teknologi sangat membantu kehidupan manusia dalam berbagai bidang. Perkembangan teknologi jika dibarengi dengan pemikiran yang positif pasti akan menguntungkan banyak pihak. Oleh karena itu, manusia harus menggunakan kreatifitasnya untuk halyang positif agar perkembangan teknologi dapat dirasakan manfaatnya oleh semua pihak. Perkembangan teknologi tidak bisa membatasi kreatifitas manusia, karena semakin berkembnag suatu teknologi semakin banyak pula ide ide yang ada dalam otak manusia. Dalam buku Henry Jenkins, Convergence Culture : Where Old Media and New Media Collide, New York University Press. Pada chapter 4 berisikan tentang Quentin Tarantino’s Star Wars ? Grassroots Creativity Meets the Media Industry. Mengatakan bahwa kekreatifan akan seperti rumput liar yang berkembang dengan sendirinya bila digabungkan atau dipertemukan dengan industry media. Tentu hal ini berhubungan erat dengan perkembangan teknologi yang saat ini kita rasakan.
Pada buku Henry Jenkins chapter 4 kali ini secara jelas memaparkan hubungan yang terjadi antara kreatifitas manusia dan kemajuan teknologi, yang terbentuk dalam film Star Wars. Sebelumnya film Star Wars adalah film fiksi ilmiah Amerika Serikat yang disutradarai oleh George Lucas. Film ini terdiri dari enam film yang urutan perilisan setiap serinya tidak berurutan. Serial film ini bermula pada tahun 1977 dan sementara ini berakhir pada tahun 2005.
Semenjak dirilisnya serial ini, film ini telah menjadi sebuah fenomena budaya dan menghasilkan banyak produksi film, buku, permainan video, serial televisi, dan banyak produk lainnya yang dipasarkan. Pada tahun 2005, majalah Forbes memperkirakan bahwa hasil perdagangan yang berdasarkan Star Wars dalam masa 28 tahun ini, telah mencapai hampir US$20 miliar. Dengan ini secara komersial Star Wars bisa disebut film yang paling sukses dalam sejarah.
Cerita tentang Star Wars ini lokasinya berada di luar angkasa dan menggunakan motif-motif cerita arketip yang biasa dijumpai baik dalam cerita fiksi ilmiah (science fiction) maupun mitologi klasik. Star Wars adalah sebuah contoh bagus “opera antariksa” dan merupakan sebuah sub-genre fiksi ilmiah.
Diatas sudah dijelaskan film Star Wars menjadi fenomena budaya yang kemudian menghasilkan banyak produksi film lainnya dan film Star Wars sendirimenjadi film yang paling sukses dalam sejarah. Film Star Wars dapat berkembang karena adanya konvergensi antara kebudayaan, teknologi, dan kreatifitas manusia. Perkembangan teknologi yang diimbangi dengan kreatifitas yang baik akan menghasilkan suaut kebudayaan baru yang baik pula. Film Star Wars menjelaskan bahwa denagn perkembangan teknologi dapat menghasilkan sesuatu yang menakjubkan layaknya film Star Wars yang hanya sebuah imaginasi tetapi dapat dirasakan seolah olah merupakan suatu realita. Ketika melihat bagian dari Film Star War ada gambar animasi gerak manusia dan objek-objek yang lainnya. Teknologi yang paling canggih itu adalah efek transformasi manusia bergerak berbentuk hologram. Teknologi ini disebut ‘telepresence’. Teknologi ini memungkinkan benda-benda dapat ditampilkan 3D secara langsung. Ini menggambarkan perkembangan teknologi dapat memungkinkan manusia menciptakan karya karya yang luar biasa.
Konvergensi yang terjadi antara perkembnagn teknologi komunikasi dan ide kreatif manusia yang kemudian dapat menghasilkan suatu kebudayaan dikarenakan karena adanya digitalisasi yang mengarahkan manusia untuk mnecipotakan teknologi yang semakin sempurna.
Referensi :
10 Responses to Quentin Tarantino’s Star Wars ? Grassroots Creativity Meets the Media Industry