PENDAHULUAN
Di era digital saat ini pasti semua orang pernah mengakses internet dan merasakan manfaat dari adanya internet itu sendiri. Bahkan mungkin internet menjadi salah satu kebutuhan dasar masyarakat saat ini. Betapa besar peran internet saat ini terhadap kehidupan manusia, seakan-akan semua informasi yang kita inginkan dapat diambil dengan jelas dan memenuhi keinginan serta kebutuhan kita.
Saat ini saya akan merespon buku karangan M. A. Mirabito & Barbara L. Morgenstern, dengan menitikberatkan kepada tanggapan atas informasi yang telah mereka terangkan. Saya akan lebih menanggapi secara kritis buku karangan mereka.
Suatu teknologi yang berkembang pesat saat ini tidak terlepas dari penemuan-penemuan kecil yang mendasarinya, salah satunya adalah penemuan “kabel” yang sanggup mengubah pola pikir dan kehidupan kita. Kabel merupakan benda yang kecil, namun dengan adanya kabel hidup kita menjadi lebih mudah. Di rumah kita sendiri pun, pasti ada banyak sekali kabel, entah itu kabel telepon, listrik, dll.
PEMBAHASAN
Fibre Optic atau yang kita sering sebut FO dikatakan secara jelas bahwa kabel ini telah menjadi dasar yang sangat penting dalam sistem informasi dan dunia hiburan digital. Hal ini saya lihat sebagai salah satu dampak dari penemuan kabel itu sendiri, yaitu pengiriman data yang lebih cepat dan kapasitas yang besar dalam suatu waktu sekaligus. Ukuran yang sangat kecil pun menjadi keuntungan dari kebel FO ini. Kabel FO hanya berukuran 0.75 inch dapat menggantikan kapasitas 20 kabel biasa yang berukuran 3.5 inch. Ibaratnya percobaan sederhana yang pernah kita lakukan di jenjang Sekolah Dasar, dimana kita menyambungkan kedua kaleng besi dengan seutas tali (benang) yang menghasilkan kinerja layaknya sebuah telepon. Dalam percobaan sederhana itu, dapat dibuktikan bahwa suara mampu merambat melalui benang dalam kurun waktu yang singkat. Benang itu kita anggap sebagai bentuk dasar dari kabel, terutama kabel serat optic hanya saja berbeda dari segi material dan kinerja secara spesifik. Kabel FO juga tahan terhadap radiasi & gangguan elektromagnetik dan tahan terhadap temperatur yang snagat panas.
Video On Demand
Diterangkan bahwa “Video On Demand” (VOD) adalah bagian dari tujuan perusahaan komunikasi dimana mereka berusaha memberikan kekuasaan penuh kepada para penonton dalam memilih berbagai program yang ada. Hal ini apabila dikaitkan dengan teori komunikasi massa, tentunya lebih sejalan dengan teori yang berlaku saat ini, yaitu “Uses and Gratification Theory” (Teori Manfaat dan Gratifikasi) dan sebaliknya akan sangat bertentangan apabila kita kaitkan dengan teori komunikasi massa di masa lalu seperti “Hypodermic Needle Theory” (Teori Jarum Suntik). Disini akan saya terangkan sedikit tentang keterkaitan erat di antara VOD dan teori Manfaat dan Gratifikasi itu. Teori Manfaat dan Gratifikasi (Blumer dan McQuail. 1969) menitikberatkan kepada latar belakang mengapa seseorang menonton suatu program, apa manfaat bagi penonton itu sendiri dan bagaimana media dapat menyediakan beragam program yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan para penonton itu sendiri. Keterkaitannya adalah bahwa VOD sungguh merupakan contoh nyata dari penerapan teori tersebut oleh para perusahaan komunikasi itu sendiri dalam memberikan kepuasan kepada penonton.
Contoh nyata dan sederhana lainnya adalah website Indowebster (http://www.indowebster.com/) yang telah menjelma menjadi perpustakaan film dan video yang dapat diakses secara gratis dan berbayar (tergantung pada seberapa cepat layanan download yang diinginkan). Website ini menawarkan layanan menikmati beragam video yang ingin kita tonton, sesuai dengan permintaan.
Apabila kita bandingkan dengan kehidupan kita sebelum adanya VOD ini, dapat ditelaah bahwa telah terjadi kemajuan yang sangat besar di era teknologi ini. Saya masih ingat betul ketika dulu saya ingin menonton serial “Meteor Garden” (sekitar tahun 2002) di stasiun televisi, jika saya terlambat menyetel saluran televisi sesuai dengan jadwal, maka saya akan beresiko kehilangan beberapa scene dari serial tersebut. Berbeda dengan zaman sekarang, dimana saya tidak perlu lagi mencemaskan akan melewatkan beberapa scene dari serial yang sedang saya tonton, karena di dalam jangkauan internet ini sendiri, tersebar begitu banyaknya video serial tersebut dan tentunya dapat diakses dimanapun dan kapanpun kita berada.
Menanggapi pembahasan di dalam buku MAM (Michael, M. A. Mirabito & Barbara L. Morgenstern ) itu pula, saya sangat setuju bahwa kepentingan individu sangat diutamakan dalam kaitannya dengan konsep terciptanya VOD itu dibandingkan dengan kepentingan kelompok (secara umum). VOD diciptakan untuk memuaskan kepentingan perseorangan dalam mengakses dan menonton video yang diinginkan, bukan karena kepentingan sekelompok. Dengan kata lain, pendekatan yang diterapkan dalam mempopulerkan VOD ini adalah dengan pendekatan pribadi (individual).
QUBE
Satu lagi yang cukup menarik dalam pembahasan buku MAM itu, dijelaskan bahwa QUBE merupakan asal muasal terciptanya konsep pemberian kontrol penuh kepada para penonton untuk menentukan apa yang akan mereka tonton. Menurut saya, Qube yang telah diperkenalkan di era 1970an sungguh merupakan bukti nyata keajaiban “penemuan kabel” yang memungkinkan manusia menyiarkan suatu berita dan sekaligus melakukan survey (dengan cara memberikan pertanyaan yang disiarkan lewat QUBE itu dan memberikan lima pilihan jawaban alternatif, dan apabila penonton telah memilih jawaban mereka maka jumlah keseluruhan jawaban akan ditabulasikan secara otomatis di komputer kontrol). QUBE sungguh merupakan pelopor media interaktif yang berjasa memberikan kenyamanan teknologi bagi kita hingga saat ini.
Kaitannya kedua hal ini (VOD dan QUBE) dalam dunia marketing adalah bahwa keduanya menerapkan sistem bayar per tontonan (pay per view) dimana perusahaan penyedia mendapatkan keuntungan dari setiap tontonan yang dipilih oleh penonton. Tujuan mereka sangat jelas, yaitu untuk mendapatkan profit sebanyak-banyaknya dari tayangan yang mereka sediakan.
IMPLIKASI
Penyusun buku MAM mengatakan bahwa implikasi nyata dari penemuan kabel hingga penyediaan fasilitas seperti VOD dan QUBE ini adalah adanya konvergensi antara media-media yang saling berkaitan (seperti televisi dan internet), sehingga memungkinkan hanya diperlukannya satu perusahaan komunikasi saja yang menyediakan semua layanan tayangan.
Akan tetapi hal yang saya pertanyakan adalah mengapa penyusun mengemukakan bahwa hingga saat ini belum terjawab siapa yang menjadi pemain potensial di balik semua ini (“…potential players, the key issues that must be addressed, and the questions that are, as of this writing, still unanswered” page 211). Padahal menurut pendapat dan pandangan saya secara pribadi, dapat dilihat bahwa pemain potensial yang berperan penting dalam hal ini adalah “Production House” / PH dimana mereka yang menjadi bagian yang memproduksi tayangan-tayangan dan sangat mempengaruhi kinerja VOD karena tergantung dari kualitas tayangannya serta seberapa besar kepopuleran tayangan tersebut di kalangan masyarakat, misalnya The CW TV (PH sekaligus stasiun televisi yang sangat popular di Amerika, memproduksi beragam serial yang popular juga di kalangan masyarakat, khususnya remaja) yang memperkenalkan serial “GossipGirl” (GG) yang pada akhirnya sangat terkenal di mata masyarakat sehingga The CW TV akhirnya membuka situs resminya pula agar masyarakat dapat menikmati serial tersebut tanpa harus terikat waktu dengan jadwal penayangan di stasiun televisi konvesionalnya. Dan secara otomatis, VOD juga berfungsi sebagaimana mestinya.
Di akhir pembahasan makalah ini, ingin saya tekankan bahwa mungkin saja di masa depan nantinya kita tidak lagi memerlukan berbagai perusahaan untuk mengakomodasi keinginan kita untuk menelepon, menonton, dan juga mengakses internet. Segala sesuatunya mungkin saja berada di bawah kendali satu perusahaan raksasa saja yang mampu memberikan semua fasilitas dalam kurun waktu bersamaan. Tentunya dunia akan terasa semakin sempit dan terintegrasi penuh.
PENUTUP
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan yang dapat saya ambi adalah bahwa benar penemuan kabel itu sangat berpengaruh besar bagi kehidupan kita. Kabel yang begitu kecil dapat membawa manfaat yang besar bagi kehidupan kita sekarang ini. Teknologi saa ini telah memberikan kemudahan yang sangat banyak dan sangat membantu kehidupan kita berkat adanya penemuan kabel tersebut. Kita bisa memperoleh tayangan video yang kita inginkan (dan informasi dalam bentuk lainnya) kapanpun dan dimanapun kita berada selama kita masih terkoneksi dengan saluran internet karena adnya kabel, kita juga bias berkomunikasi denagn jaringan PSTN karena adanya kabel. Oleh karena itu, peran kabel sangat besar dalam kehidupan kita saat ini, meskipun sudah ada jaringan wireless tapi peran kabel masih sanagt dibutuhkan saat ini. Untuk penerangan saja (listik) masih menggunakan kabel. Oleh karena itu kebel sangat berperan dalam hidup kita.
DAFTAR PUSTAKA
“DSL”. http://id.wikipedia.org/wiki/DSL
Michael, M. A. Mirabito & Barbara L. Morgenstern (2004). The New Communication Technology: Applications, Policy, and Impact. 5th edition. Focal Press. Oxford. ISBN: 0-240-80586-0
“Official Site of the CW Network – CQ Television Shows – CW TV” http://www.cwtv.com/
“Set-top box” http://en.wikipedia.org/wiki/Set-top_box
Severin, Werner J. & James W. Tankard, Jr. (2001). Communication Theories: Origins, Methods, & Uses in the Mass Media. 5th edition. Addison Wesley Longman. ISBN: 979-3925-08-6
Teleponkaleng http://www.engineeringtown.com/kids/index.php?option=com_content&view=article&id=138:telepon-kaleng&catid=53:percobaan-lainnya&Itemid=65 (diakses pada tanggal 28 Maret 2011)
“Video On Demand”. http://id.wikipedia.org/wiki/Video_on_demand
“VOD Video On Demand”. http://home.vod.com/